Rabu, 18 Mei 2011

Bersyukur

Kali ini saya akan bercerita yang menurut saya cerita ini penuh makna dan juga banyak hikmah yang bisa kita ambil disini. Oke kita amulai saja ceritanya.
Pada saat saya berjalan keluar untuk sekedar jalan-jalan ke mall atau tempat nongkrong untuk sekedar menghilangkan stres yang melanda, biasalah masalah wanita. Itu yang selalu menjadi masalah yang banyak di hadapai oleh anak muda zaman sekarang seperti saya ini. Oke cukup curhatannya balik lagi kecerita, waktu itu hujan begitu deras dan mobil saya parkir begitu jauh dari tempat saya nongkrong. Akhirnya saya berlari menuju mobil saya dan berniat untuk pulang karna ujan mulai deras. Saat saya mengendarai mobil saya menuju rumah, tiba-tiba perut ini lapar dan tidak bisa dia ajak kompromi, padahal rumah sudah dekat dan berniat makan di rumah. Tapi perut ini memang benar-benar tidak bisa diajak kompromi, alhasil saya banting setir ke kiri menuju tempat makan dipinggir jalan, untuk menuruti perut saya yang tidak bisa di ajak kompromi dan meraung raug di sepanjang perjalan. Di warung untuk hanya menyediakan makanan seadanya yaitu pecel dan ayam goreng biasa. Akhirnya saya memilih membeli ayam goreng dan segelas teh manis.
Pada saya makan tiba-tiba datang seorang pria bersama istri dan kedua anaknya untuk membeli makan di situ, tapi yang mengagetkan saya adalah kendaraan mereka yang mereka bawa adalah gerobak, padahal waktu itu hujan sangat lebat. Kemudian mereka memesan 2 ayam goreng. Sekilas tidak ada yang menarik dari keluarga tersebut, tapi  setelah saya perhatikan lebih dalam lagi ternyata pria itu atau ayah mereka tidak makan ayam tersebut dan hanya tersenyum melihat kedua anaknya dan istrinya makan ayam dengan lahap. Terlihat jelas bahwa pria itu sangat bahagia melihat kedua anaknya dan istrinya makan dengan lahap, walaupun saya tau pria itu sangat lapar terlihat saat dia melihat ayam goreng itu dan menelan ludahnya. Pria itu berkata kepada anaknya ayo nak makan yang lahap toh ini kan hari ulang tahunmu.
Saya semakin sadar, betapa mulianya pria ini merelakan dia tidak makan demi membahagiakan anaknya walau hanya makan ayam di warung pinggir jalan. Padahal kita selalu makan di tempat mewah dan berfoya-foya menghabiskan uang kita untuk hanya sekali makan, tapi bagi pria itu ayam goreng di warung pinggir jalan itu sudah sangat mewah. Saya sekarang tau bahwa saya telah melupakan cara bersyukur bahwa telah memiliki kehidupan yang cukup, tidak bagi pria itu walaupun dalam kondisi serba kekurangan. Akhirnya saya putuskan untuk membayar makan pria itu. Saya menghapiri kasir itu dan berkata “tolong tagihan bapak itu masukan dalam tagihan saya,dan nambah ayam goreng 1 lagi untuk bapak itu “ kemudian saya pulang dan sempat meneteskan air mata, pria itu telah membuka mata hati saya.
Apa yang bisa di petik dari cerita ini, yaitu bagaimana kita harus mensyukuri apa yang telah kita punya, bahwa masih banyak yang membutuhkan di bawah kita. Saya rasa kita harus bersyukur dan selalu melihat ke bawah agar kita tau bahwa masih banyak yang membutuhkan bantuan kita. Dan saya rasa bersyukur itu perlu..
INGATLAH BAHWA BERSYUKUR ITU PERLU, DAN HUKUMNYA WAJIB....!!!!